Untuk mendalami apa yang sedang menjadi topik terkini, netizen akan terjun langsung ke internet mencari informasi lewat media sosial dan mesin pencarian. Kaspersky mengimbau dan mengingatkan netizen bahwa pencarian di web harus tetap dilakukan dengan hati-hati setiap saat.
“Mesin pencari adalah teknologi hebat yang secara dramatis telah mengubah pengalaman pengguna dalam mengakses informasi. Namun, sebagai perusahaan keamanan cyber, kami harus tetap memperingatkan pengguna agar berhati-hati bahkan ketika melakukan pencarian di sumber terpercaya,” kata Oleg Kupreev, selaku Malware Analyst di Kaspersky, dikutip dari keterangan resminya.
Disebutkannya, permintaan pencarian populer sering disalahgunakan oleh pelaku kejahatan cyber yang menerapkan teknik ‘SEO black-hat’. Ini melibatkan pengubahan konten dan deskripsi situs web berbahaya yang mereka miliki, sehingga tampak lebih atas pada halaman hasil pencarian.
“Situs web semacam itu dapat ditemukan di tempat ketiga atau keempat dalam daftar hasil pencarian. Metode ini masih digunakan secara aktif oleh pelaku kejahatan cyber, meskipun efisiensinya telah berkurang berkat banyak mesin pencari yang berjuang melawan kegiatan SEO black-hat tersebut dan upaya mereka dalam melindungi pengguna dari konten berbahaya,” kata Kupreev.
Dia mencontohkan laporan Kaspersky tentang serangan cyber pada pengguna situs web konten dewasa menunjukkan lebih dari satu juta pengguna telah dicegah oleh produk mereka dari upaya infeksi malware dari top 100 situs porno tingkat atas di 2017, dengan 658.930 pengguna terinfeksi pada 2018.
Saran dan solusi
“Agar tetap aman saat melakukan pencarian di web, kami sarankan Anda menggunakan solusi keamanan terpercaya dan menghindari untuk mengklik situs web yang mencurigakan dan tidak dikenal melalui mesin pencari,” tutupnya.