Jangan Salah, Indonesia Juga Akan Memiliki Drone

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono.

Dalam audiensi tersebut, Hammam menyampaikan hasil inovasi di bidang pertahanan yang dikembangkan BPPT. Inovasi tersebut yakni drone Medium Altitude Long Endurance atau MALE yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.

Image result for Drone MALE BPPT"

Menurut Hammam, drone ini mampu terbang terus menerus selama 24 jam dengan jangkauan jelajah operasi hingga 5.000 km. Selain itu, pesawat tanpa awak ini dilengkapi dengan pengendalian multiple UAV secara bersamaan (simultan).

“Konsep operasi drone MALE ini memungkinkan untuk melakukan pengawasan dalam menjaga kedaulatan NKRI, baik di darat maupun laut melalui pantauan udara. Penjagaan ini sangat efisien dan mampu meminimalisir risiko kehilangan jiwa,” imbuh Hammam.

Drone MALE merupakan hasil kolaborasi pembentukan konsorsium antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Pertahanan, TNI AU, ITB, PT Dirgantara Indonesia, dan PT LEN Persero.

Drone telah dikembangkan sejak 2015 dan rencananya diproduksi pada 2022. Drone ini akan digunakan oleh TNI AU untuk 11 pangkalan drone guna meningkatkan keamanan negara, terutama di wilayah perbatasan, daratan dan perairan yang rawan gangguan kejahatan.

Satu pangkalan pesawat tanpa awak memerlukan tiga unit pesawat, satu untuk operasional, satu untuk siaga dan satu untuk perawatan.

Selain digunakan di dalam negeri, BPPT berharap pesawat terbang tanpa awak tersebut dapat dijual ke konsumen luar negeri.